Saya jadi geli melihat aktivitas putra ke 3 saya. dia begitu
sibuk. Lari-lari dari lapangan, membuka dompet besar yang ada dibawah meja,
kembali lagi kelapangan, kok ga ada capeknya. Dibelakangnya ada yang mengikuti
beberapa bocah sebayanya. Yang mebuat saya geli adalah kegiatan transaksi yang
dilakukan putra saya dan teman-temannya. Apalagi yang dia jual kali ini, batin saya. mengingat
selama ini dari antara putra-putri saya, Firdaus (putra ketiga) lah yang aktif
melakukan kegiatan penjualan. Sepertinya apa saja bisa dijadikan barang
dagangan. Saat musim gambaran, ia rajin memainkannya sampai melimpah ruah
koleksinya, dan ternyata itu semua dilakukan karena ingin menjualnya kembali.
Saat musim layang-layang, ia ikut mengejar layang-layang putus, tapi bukan
untuk dimainkan melainkan dijual. Duh putra saya ini. Ternyata kali ini yang
dijualnya adalah kelereng.
CARAKU MENDIDIK PUTRA PUTRIKU
cerita dan sharing pengalaman dalam proses mendidik anak-anakku tercinta. Belajar dan terus belajar menjadi ibu yang bijak untuk anak-anakku tercinta.
Rabu, 15 April 2015
Rabu, 04 Maret 2015
NASEHAT UNTUK PUTRIKU
Anakku yang baik.....izinkan mama memberikan nasehat kepadamu. Mama berharap nasehat ini dapat menguatkanmu diantara beratnya perjuanganmu meraih mimpi-mimpimu.
Nak...Kalau selama ini mama menceburkanmu pada kegiatan-kegiatan serius, semata-mata karena ingin hidupmu lebih mulia dan lebih bermanfaat...
Nak..Kau kini sudah menginjak remaja, mama tau bagaimana rasanya pergolakan jiwa anak remaja seusiamu. Tak mudah menjadi remaja dijaman ini memang nak. Tantangan dijamanmu lebih berat dari jaman mama dulu. Kau dikelilingi arus modernisasi dan globalisasi. Dijamanmu ini begitu mudah informasi kau dapatkan, entah baik maupun buruk. Dunia benar-benar dapat kau kuasai hanya dengan ujung jari lentikmu. Kau bisa menikmati konser musik disebrang benua sana tanpa harus hadir ditempatnya. Kau bisa dengan cepat mengetahui trend-trend baju, gadget atau apapun hanya dengan menyentuh smartphonemu nak.
Minggu, 20 April 2014
KIAT MENGATASI PROBLEMATIKA ANAK SEHARI-HARI part 2
Yuk Ayah....Bunda kita lanjutkan membahas tentang permasalahan kita dengan anak-anak tercinta kita, yang terkadang mengaduk-aduk emosi para orangtua.
II. II. Mengatasi
anak yang tidak sabar
Beberapa anak
mengembangkan sikap selalu meminta. Mereka menginginkan apa yang diinginkan dan
mereka ingin sekarang juga. Jika mereka tidak memperoleh, anak akan menendang
dan berteriak sambil merengek sampai yang dikehendaki tersampaikan. Meskipun
memiliki keinginan itu alamiah, menyerah pada keinginan anak akan merubah
permintaan menjadi tuntutan dan merubah tuntutan menjadi instruksi yang akan
mengatur hidup anda sebagai orang tua.
Saya memiliki pengalaman pergi bersama seorang sahabat yang memiliki anak seperti itu. Bundanya benar-benar dikendalikan oleh putranya yang baru 3 tahun umurnya. Betapa tidak,
Senin, 14 April 2014
KIAT MENGATASI PROBLEMATIKA ANAK SEHARI-HARI part 1
Kesaaaallll???? Capeeeeek??? Penaaat???
Mungkin kebanyakan orang tua merasakan keadaan seperti itu, terutama bagi para bunda. betapa tidak, setiap hari dari terbuka mata sampai terpejam lagi, sepertinya masalah anak-anak tak ada habisnya. Ada saja hal yang bisa membuat hati kesal, membuat badan terasa lelah.
Kalau boleh diibaratkan, kita para orangtua seakan seperti sedang mendaki gunung yang terjal, melelahkan. Terkadang karena rasa LELAH yang sangat itulah, sampai-sampai kita tak mampu mengakhiri hari kita dengan gembira. Bahkan sering pula terjadi rusaknya KOMUNIKASI antara orangtua dan anak disebabkan masalah-masalah anak yang melelahkan itu. Hingga tak jarang ada orang tua yang mengeluhkan begini:
“susah ya ternyata punya anak”,
“aduh… capppeeeee dech dari pagi sampai malam
ngurusin anak melulu”,
“betapa sibuknya setelah punya anak, permintaan anak
rasanya tidak pernah berhenti ..”
Bagaimana ayah... Bunda? Anda pernah mengalami hal seperti ini???
Tapi itulah indahnya hidup, ketika kita kita berkeluarga dan kemudian Allah SWT karuniakan putra-putri, selain untuk mendewasakan kita, juga untuk membuat hidup kita berwarna dengan adanya "ULAH" anak-anak kita.
Rabu, 02 April 2014
KEKANAKAN ORANG TUA, YANG MENYEBUT DIRINYA MANUSIA DEWASA
Pernahkan Anda menuduh putra-putri Anda melakukan sesuatu yang tak mereka lakukan? Misalkan karena pulang sekolah terlambat Anda menyangka putra/putri Anda main-main dengan teman-temannya dulu dan tak langsung pulang padahal mungkin angkutan umum yang biasa dinaiki putra/i Anda mengalami gangguan, atau Anda mencari perkakas Anda yang lupa Anda simpan dimana dengan menuduhkan pada putra/putri Anda bahwa mereka yang memainkannya? Tak jarang kita begitu arogan membuat tuduhan-tuduhan pada anak-anak kita, dan gengsi mengakui kesalahan kita ketika kebenaran terbuka.
tanda cinta hasil karya putri pertama saya "Oryza Sativa" |
Ayah Bunda, karenanya saya kutipkan sebuah kisah nyata yang pernah diterbitkan surat kabar ketika itu. Semoga kisah ini dapat makin membuat "kekanakan" kita para orangtua berubah menjadi "kedewasaan".
Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lainnya
Langganan:
Postingan (Atom)